Bulan Maret lalu Jupe masuk
tahanan, kini giliran Depe alias Dewi Persik masuk bui. Meski tidak mau naik
mobil Kejari dan memilih naik Jaguar, tapi pasti hatinya tercabik-cabik dan
terluka. Siapapun orangnya pasti tidak mau dipenjara, tempat tidak nyaman,
kebebasan terampas, dan pasti menjadi beban seumur hidup. Kalau bisa dihindari,
kenapa tidak? Keduanya sama-sama menanggung akibatnya karena berseteru di
sela-sela syuting Arwah Goyang Kerawang, empat tahun lalu.
Sebetulnya
mudah saja supaya mereka tidak masuk bui, hanya saling memaafkan. Mereka tidak
perlu biaya besar untuk membayar pengacara dan tidak perlu menghadiri sidang
yang melelahkan jiwa raga. Semua akan berjalan damai, bila mau mengalah.
Sayangnya mereka memilih jalan lain. Dulu Depe merasa di atas angin saat Jupe dipenjara.
Tetapi kini giliran dia merasakan hal yang sama dengan Jupe. Jadi, rentetannya
menjadi panjang, hidup pun menjadi tidak tenang.
Sebetulnya
rasa sakit hati itu bisa muncul karena itu sangat manusiawi, tetapi juga bisa
diredakan bahkan dihilangkan. Kita bebas memilih yang mana, dengan segala
resikonya. Ketika rasa berbicara, kita kadang menjadi gelap mata. Sesuatu yang
kecil menjadi terlihat besar.
Memaafkan
itu mungkin memang mudah dikatakan, tetapi susah dilakukan. Akan tetapi, kalau
kita mau melakukan, rasa damai itu akan mengalir di dada, bagai setetes embun
pagi, menyegarkan dan menyembuhkan luka jiwa kita.
catatan 16-2-2014